KONTRIBUSI MAHASISWA MADURA UNTUK PENDIDIKAN DI MADURA
Menurut
Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya adalah pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan memiliki tujuan yang tercantum di UU No 2 tahun 1985 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu
yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
bangsa. Pendidikan merupakan hak bagi seluruh anak Indonesia. Pendidikan
merupakan bekal yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Dengan
pendidikan, anak yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan pendidikan, anak yang
tidak bisa menjadi bisa. Seperti itulah pendidikan, menjadi penerang bagi
gelapnya setiap kehidupan. Tidak perduli, apa siapa dan bagaimana anak itu,
setiap anak wajib untuk mendapatkan pendidikan.
Hak
untuk mendapatkan pendidikan itu berlaku bagi semua manusia yang ada di muka
bumi ini, baik bagian barat, tengah maupun timur. Baik perkotaan maupun
pedesaan. Semuanya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Tidak
terkecuali pulau kecil di Indonesia yang ada di seberang laut yaitu pulau
Madura. Pulau yang terkenal dengan penghasil garam. Di pulau Madura, pendidikan
memang sudah banyak. Bahkan banyak juga kampus-kampus yang mahasiswanya bukan
dari Madura saja, namun luar Madura dan Jawa juga ada. Di lain sisi, ada banyak
anak-anak yang tidak bisa merasakan pendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan
mereka untuk memutuskan tidak bersekolah. Bisa dari segi ekonomi dan akhirnya
anak-anak memutuskan untuk membantu orangtuanya bekerja. Bisa karena pernikahan
dini sehingga memang banyak anak yang menempuh sekolah dasar, namun yang
melanjutkan ke jenjang selanjutnya hanya beberapa dan itu banyak terjadi di
daerah-daerah yang ada di Madura. Ada juga sekolah yang dari segi fasilitasnya
tidak mendukung. Bahkan banyak dari mereka yang sekolah menggunakan sandal
bukanya sepatu seperti anak sekolah lainnya. Tapi, ada juga sekolah-sekolah di
Madura yang sudah maju, sudah baik dari segi fasilitas, pengajar dan siswanya.
Sehingga tidak heran apabila siswa di Madura banyak yang berprestasi.
Di
Madura, sudah banyak berdiri universitas-universitas yang menjadi tempat
belajar setelah lulus SMA, baik itu kampus negeri maupun swasta. Mahasiswa yang
kuliah disana bukanlah anak dari daerah Madura saja, namun banyak mereka-mereka
yang dari daerah lain berbondong-bondong untuk menuntut ilmu di pulau Garam
ini. Mahasiswa tidaklah sama dengan siswa. Mahasiswa terdiri dari dua kata
yaitu maha yang artinya besar dan siswa yang merupakan orang yang sedang
melakukan pembelajaran atau menuntut ilmu. Mahasiswa adalah tingkatan tertinggi
untuk seseorang yang menuntut ilmu di bangku formal. Menjadi mahasiswa,
memiliki peran dan fungsi khusus yang biasa dikenal dengan “Tri Fungsi
Mahasiswa”. Adapun tri fungsi mahasiswa adalah sebagai agent of change yang merupakan agen dari perubahan, perubahan yang
mengarah ke lebih baik. Disini mahasiswa tidak hanya menjad penggagas dari
perubahan itu tapi juga sebagai objek dari perubahan itu. Yang kedua yaitu social control, mahasiswa menjadi
kontrol sosial apabila ada yang tidak benar terjadi di masyarakat, sebagai
mahasiswa harus kritis dan berani dalam menegakkan kebenaran. Yang ketiga
adalah iron stock, mahasiswa atau
generasi muda nantinya yang akan memegang negara ini suatu saat nanti. Oleh
karena itu dibutuhkan pemuda-pemuda yang berani dan bertanggung jawab sehingga
mampu untuk mengemban tugas negara Indonesia ini menjadi lebih baik.
Sesungguhnya,
tugas mahasiswa bukan hanya duduk diam dan mendengarkan penjelasan dari dosen
di kelas. Sesuai dengan tri fungsi mahasiswa, tugas mahasiswa juga perlu terjun
langsung di masyarakat. Untuk apa mahasiswa dijejali dengan teori-teori namun
untuk prakteknya mereka sama sekali belum mendapatkannya. Oleh karena itu,
mahasiswa perlu melakukan take action
untuk lingkungan sekitar. Seperti halnya dengan mahasiswa Madura yang melakukan
kontribusi untuk lingkungan sekitar dengan mengadakan sebuah pengabdian untuk
pendidikan di Madura. Mereka melakukan sebuah kegiatan mngajar ke
sekolah-sekolah di Madura yang bisa dibilang belum mumpuni dari segi fasilitas
dan lainnya. Bukan hanya di sekolah-sekolah formal saja, mahasiswa Madura juga
mengadakan sebuah kelas non formal untuk anak-anak di pelabuhan yang setiap
harinya bisa ditemui di kapal. Selain mengajar, kontribusi dari mahasiswa
Madura ini adalah menggalang dan menyumbangkan buku-buku bekas kepada sekolah
di Madura yang membutuhkan pasokan buku. Mereka melakukannya sebagaimana kewajiban
mereka melaksanakan tri fungsi mahasiswa.
Kontribusi
yang dilakukan mahasiswa Madura kepada pendidikan di Madura ini sangatlah baik.
Namun apalah arti semua kegiatan ini apabila tidak ada kaderisasi. Kader adalah
orang yang diharapkan nantinya akan memegang peran yang penting dalam sebuah
organisasi. Sedangkan kaderisasi adalah suatu proses dalam membentuk
kader-kader baru dalam sebuah organisasi. Nantinya, setiap mahasiswa akan sibuk
dengan urusan mereka masing-masing, baik dalam keluarga, pekerjaan maupun yang
lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa Madura juga melakukan kaderisasi kepada
adik tingkatnya melalui organisasi atau komunitas yang tujuannya supaya
nantinya mereka dapat meneruskan perjuangan mereka saat mereka sibuk dengan
urusan mereka nantinya. Dengan adanya kaderasasi, maka akan menambah jumlah
mahasiswa Madura yang peduli dengan pendidikan. Semakin banyak mahasiswa atau
anak muda yang peduli dengan pendidikan, maka akan memperbaiki keadaan
pendidikan di Indonesia yang bisa dikatakan butuh banyak perbaikan ini. Baik
dari segi fasilitas, pemerataan maupun yang lainnya.
Kontribusi
yang dilakukan oleh mahasiswa Madura ini sangat berdampak banyak bagi diri
mereka sendiri. Mereka sudah mempunyai kemampuan mengajar, mengelola kelas dan
anak, dimana kemampuan tersebut tidak semua orang bisa, dan kalaupun orang mau
belajar, maka belum tentu ada kesempatan untuk mencoba. Selain itu, kontribusi
ini berdampak baik kepada anak-anak dan lingkungan sekitar. Anak-anak menjadi
merasa mempunyai harapan baru di pendidikan. Anak-anak bisa termotivasi dengan
adanya para mahasiswa tersebut. Anak-anak bisa memiliki dorongan supaya bisa
semangat menempuh pendidikan. Selain anak-anak, orangtua juga pasti akan merasa
senang karena ada yang mengajari anak-anaknya. Setiap orangtua pasti senang
melihat anaknya bisa menuntut ilmu, namun ada beberapa faktor yang membuat
mereka tidak bisa menyekolahkan anaknya. Oleh karena itu, peran mahasiswa
disini adalah untuk mendorong mereka supaya bersemangat dan berusaha untuk
mengenyam dunia pendidikan. Mahasiswa memberikan ilmu yang mereka punya.
Pada
akhirnya, kontribusi mahasiswa Madura untuk pendidikan di Madura ini merupakan
sebuah langkah kecil untuk memulai langkah-langkah besar lainnya. Nantinya,
mahasiswa itu akan terjun langsung ke masyarakat dan diharapkan dapat
memberikan dan mengabdikan dirinya untuk masyarakat menggunakan ilmu yang dia
punya, karena sebaik-baiknya manusia di muka bumi ini adalah manusia yang
bermanfaat bagi orang lain.
Komentar
Posting Komentar